Allahuyahdiiniy

  • 0
menanggapi tulisan di artikel berikut:
http://tarbiyahbukanpks.com/masih-ingatkah/



Well, terkesan tendensius atau tidak tapi itulah fakta yg terjadi hari ini
Dan kebanyakan pemuda saat ini ber-PKS ria karena orangtuanya yg notabene kader partai atau caleg, bukan karena kesadaran & prinsip 


dan, seorang Ustad pun menjawab:
"Jangan sampai anak kader PKS/tarbiyah malah menjauh, berarti ada yang salah dalam pengkaderannya.  PKS bukan jama'ah malaikat, seperti halnya para sahabat Rasul pasti beda pandangan dan pendapat, tetapi satu dengan yang lain bersatu dalam aqidah tidak saling serang, apalagi saling menjatuhkan. Setelah generasi mereka baru ada perebutan kekuasaan. Dalam nasehat ada 2 prinsip yang harus dilakukan nasehat dalam kebenaran dan kesabaran dalam melakukannya."

"Setuju sekali Ust, tapi yg saya rasakan justru orientasi kita malah terus bergeser ; lebih suka berpolitik daripada liqo, atau liqo isinya penuh dg politik, ada yg kalo acara politik ikut terus tapi liqonya bolong terus (meski agama & politik tdk bisa dipisahkan), ada lagi kader yg jadi caleg main money politic tapi diistilahkan dengan 'bayar relawan' dll, dsb, dst. Apakah demi strategi harus sampai seperti itu? Dan masih banyak hal2 aneh yg dibahasakan 'mengikuti zaman'
Ah kasihan sekali para anak kader seperti kami, terus menerus dibuat bingung
Karena semakin hari banyak ustadz2 yg memutuskan berpisah dari jama'ah, sedangkan simpatisan & rekrutan baru lebih banyak dari hasil keliling caleg2, itu pun di waktu2 menjelang pemilu.
."

"Liqo jalan terus, politik harus berlanjut, nasehat dan kritik akan selalu ada, karena kita ini manusia. Kalau pun orang-orang PKS jadi malaikat semuanya Allah akan mamatikan dan menggantikannya dengan manusia yang tidak lepas khilaf dan salah tetapi Allah menyukai dan senang kepada mereka yang berdosa namun kembali memohon ampunan Tuhannya, Allah subhanahu wa ta'ala. Itulah sebabnya Allah menciptakan ulama yang siap untuk menasehati mereka. Jangan kau harap dunia ini sepi dari fitnah. Orang berbuat baik pun akan terkena fitnah dari orang-orang yang tidak suka kebaikan itu menguasai kehidupan. Jangan kira liqo para sahabat isinya hanya membicarakan tentang kehidupan akhirat, ingatlah persiapan mereka dalam beberapa peperangan, maka yang dibicarakan adalah persiapan perang sembari disemangati dengan dua kemenangan yaitu kejayaan atau kesyahidan. Fitnahnya adalah janganlah kau berangkat kematian akan mengintaimu, Muhammad menyuruhmu berjuang untuk kepentingannya sendiri. Mana kemenangan yang dijanjikan, yang ada adalah kesusahan dan ketakutan dari hari ke hari yang semakin menghimpit sesak di dada (perang khondaq). Tahun ini adalah tahun politik, di sana terjadi perebutan kekuasaan, siapa yang berkuasa dialah yang menentukan hitam putihnya negara ini. Maukah kalian kembali lagi ke ke belakang kembali ke jaman 15 atau 20 tahun yang lalu, di mana pornografi dan pornoaksi dilakukan secara vulgar, minuman keras dijual bebas di warung-warung kopi, wanita berjilbab dilecehkan? Maukah kalian jika negara ini ada dalam genggamanan orang-orang yang jauh dari Allah (sekuler)? Hari ini Mesir mereka kuasai, bukan tidak mungkin Indonesia berikutnya. Insya Allah kekayaan dan kekuasaan yang ada di tangan orang beriman masih lebih bermanfaat daripada di tangan yang tipis imannya (apalagi non muslim). Namun pastilah ada sebagian dari mereka yang beriman tergelincir oleh rayuan syetan. Tugas kita yang masih waras adalah menolongnya, bukan mendorongnya menjadi jauh lebih rusak lagi. Kondisi ini hanya sementara, sebentar lagi kita kembali ke asholah, kembali masa-masa memperbaiki diri, kembali lagi menghidupkan liqo-liqo. Saat ini yang diperlukan adalah kekuatan fisik, mali dan ruhi yang pol- polan."

"relawan juga manusia, bukan malaikat, apalagi mereka belum liqo. Jangan samakan mereka dengan dirimu yang anak kader yang sudah mengerti apa artinya makna ikhlash, yang sudah dikader belasan tahun daripada mereka yang baru dikenal kemarin sore. Ingatlah kejadian di mana Rasul ketika membagikan rampasan perang, orang-orang yang baru masuk islam mendapat jatah paling banyak sampai-sampai Abu Sofyan memintakan juga untuk sanak kerabatnya untuk diperhatikan sehingga para sahabat anshor tidak kebagian sedikitpun dari pembagian rampasan perang itu. Rasul mengatakan kepada kaum anshor bahwa mereka diberi harta dunia (sampah dunia) untuk dibujuk hatinya agar tetap dalam islam (bisa dikatakan money politik nggak ya?) dan tidak murtad. Kalau mereka murtad akan memusuhi orang-orang Islam kembali. Kemudian Rasul mengatakan kepada anshor, "Tidakkah kalian rela wahai anshor, jika mereka mu'alaf itu membawa pulang sampah dunia dan kalian pulang membawa Rasulullah? Maka meledaklah tangis kaum anshor dan mereka menerima pembagian itu. Kalau partai selain PKS memanfaatkan kepapaan mereka (dengan money politik) untuk meraih kekuasaan kemudian mereka ditinggalkan, kalau kita (PKS) memberi mereka (walaupun dikatakan money politik) kita berharap mereka mau diajak ngaji (liqo) di masa yang akan datang. Itulah bedanya money politik PKS dan money politik partai-partai lain selain PKS."

"Maka diharapkan setelah pemilu dakwah PKS/tarbiyah semakin luas. Rekrutmen selama pemilu harus ditindaklanjuti dengan silaturahim untuk menjaring kader-kader baru untuk diajak meniti jalan yang sama dengan kita untuk menuju ke syurga. Tujuan besarnya tetaplah dakwah. Tidak ada artinya ikut pemilu kalau kader menuju syurga tidak bertambah. Sedangkan kekuasan yang diraih itu digunakan untuk melindungi dakwah ini. Yang berguguran pun di jalan ini juga banyak. Jangan dikira para sahabat Rasul (orang sejaman dan berjuang bersama Rasulullah) itu tidak berguguran di jalan dakwah bahkan ada di antara mereka yang murtad. Tengoklah dan bacalah kembali siroh nabawiyah secara utuh."

"Setelah pemilu ini selesai bersiap-siaplah antum sekalian menjadi murobbi-murobbi baru, karena akan semakin banyak mutarobbi-mutarobbi baru yang perlu bimbingan kalian. Beberapa bulan ke depan akan banyak pelatihan-pelatihan bagi para da'i muda untuk menjadi murobbi-murobbi baru sebagai konskuensi dari rekrutmen selama pemilu. Kita ingin mengajak sebanyak mungkin manusia masuk syurga, karena syurga sangat-sangat luas, eman kalau hanya kita huni sendirian."

dan, Kekuasaan bukan satu satunya jalan untuk memperbaiki bangsa ini
*Allahuyahdiiniy, semoga :) 

syukron Ustad atas sharing nya,     

masih dengan seribu tanya,
yang jawabannya hanya kita yang bisa menentukan
Bogor, 7 maret 2014
Afiefa Rashed 

Tugas Perilaku Konsumen

  • 0
Afiefah Muthahharah
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor 

Kuliah Perilaku Konsumen Feb-Juni 2014
Dosen:
Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSc
Dr Ir Lilik Noor Yuliati, MFSA
Ir. MD Djamaludin, MSc
Ir. Retnaningsih, MS
 


menunggu kabar dari langit

  • 0


cuaca beberapa hari terakhir ini sedang tidak baik, hampir setiap hari hujan mengguyur Bogor, Jakarta dan sekitarnya, dan dapat dipastikan Jakarta pun kembali bernasib sama: banjir

melihat cuaca yang tak menentu seperti sekarang ini, banyak orang yang mengurungkan niatnya untuk berlibur dan keluar rumah. mereka lebih memilih berdiam diri dirumah dan menghindari banjir serta macetnya jalanan.

aku pun sama, menunggu kabar dari langit, kapan cuaca ini akan kembali normal.
berharap, rencanaku pada liburan kali ini untuk menjamah puncak 3078 mdpl tak batal

Semoga selalu karenaNya

  • 0
entah ini aku yang telat merasakan, atau memangg baru diizinkan Allah untuk merasakannya
semester 5 aku memutuskan untuk mendaftar sebagai Asisten PAI, awalnya karena aku merasa malu karena sudah sebesar ini belum punya binaan, selain itu karena untuk penjagaan diri juga tentunya
di awal menjadi asisten memang terasa cukup berat, karena harus menambahkan 2 jam lagi di sela-sela waktu kuliah, mengatur jadwal yang kadang kurang sesuai dengan adik-adik.
Alhamdulillah, Allah memberi banyak kemudahan dan kelancaran sampai akhirnya 14 pertemuan telah terlampaui,
aku banyak belajar pada mereka, mereka yang begitu antusias belajar Islam, menanyakan banyak hal, mulai dari kehidupan sehari-hari, kehidupan di asrama, di kelas, masalah kewanitaa, dan sampai masalah cinta pun ditanyakan :D
kadang juga sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan konyol mereka, dan akhirnya aku memiliki satu jawaban andalan hehe "pahala itu urusan Allah, kita sebagai manusia hanya menjalankan kewajiban dan meniatkan nya hanya karena Allah, kembali pada diri kita masing-masing" :D

senang sekali rasanya bisa berbagi ilmu dengan adik-adik asistensi,
walaupun asistensi sudah berakhir, tapi komunikasi kami tak pernah berakhir :D

beberapa hari lalu aku mendapat sms dari ketua kelompok asistensi

Fri 3:22 PM : Assalamulaikum Teh, sabtu sore atau minggu ada agenda ga? :D
Fri 3:35 PM : Walaikumsalam, belum ada agenda Neng, kenapa? :)
Fri 5:54 PM : ketemu bentar bisa gak Teh? :)
Fri 5:54 PM : mau ada apa gitu? :)
Fri 5:55 PM : ada deh, rahasia hihi

keeseokan harinya, aku menemui mereka, saat itu cuaca sedang hujan deras dan aku terlambat datang dari waktu yang telah disepakati,

"Teh, ini kita kesini mau kasih ini" *sambil memberikan kantung tas batik*
"ini apa?" *tanyaku bingung*
"ini ada sedikit hadiah untuk Teteh, karena udah ngebimbing kita, ngajarin kita asistensi, terimam ya Teh"
dengan terharu aku menerima hadiah tersebut *agak sedikit salting dan speechless*

setelah kubuka isinya adalah mukena berwarna hijau lumut dan jilbab berwarna biru, dan ada sepucuk surat yang diselipkan disana
"Assalamualaikum...
Teteeehhh... Apa kabar??? kangen ga sama kite2 yang kece badai? Hahahaha. semoga kita selalu dalam naungan Allah SWT, Aamiin..,
Teteh, makasih ya sudah meluangkan waktunya untuk kita, berbagi ilmu dan mendengarkan curhatan kita :)
Maaf atas kesalahan kita yang selalu telat, bawel, dll...
Maaf juga kita cuma bisa ngasih sesuatu yang engga berharga seperti ini hehee 
semoga bisa bermanfaat ya Teh dan semoga kita tetap dalam ukhuwah islamiyah :D"

Kelompok 4
Asistensi PAI
R03

terimakasih sayang, jazakunnallah khayran
Teteh yang seharusnya banyak berterima kasih sm kalian
ini hadiah nya sangat berguna sekali untuk Teteh
maafkan teteh belum bisa menjadi tauladan yang baik untuk kalian semua, kita sama-sama belajar yaa :')

aamiin, semoga kita selalu diikat dalam ukhuwah islamiyah
semogaa.. dan semoga... selalu karenaNya
uhibukum fillah shalihah :')
Afiefah Muthahharah

sudah 2014

Bismillahirrahmanirrahiim,
gak kerasa waktu berlalu dengan cepat,
sudah di Januari 2014 dan sudah di penghujung semester 5
lantas, apa yang sudah berhasil di raih di semester dan tahun lalu?

In shaa Allah banyak sekali hal yang ingin dilakukan dan diperbaiki di tahun dan semester ini,
apa saja itu? lets seeeee :D

The last but not least

  • 0

Uasku semester 4 sudah berakhir
Entah apa itu hasilnya
Hanya bisa pasrah
Tapi aku tau usahaku memang belum maksimal
Itung aja, berapa kali aku absen dalam tiap mata kuliahnya
Atau cuma dateng kuliah, tandatangan lalu pergi lagi
Bahkan, duduk dikelas selama perkuliahan berlangsung tapi sama sekali tidak menangkap apapun yg disampaik dosen
Pikiran melanglang buana kemana2,

Haha apiiip apiiip
Kapan coba mau berubahnya? Katanya mahasiswa sebagai agen perubahan? Tapi kok kuliah nya aja males2an?
Inget piiiip sadar piiiip!
Rakyat Indonesia ini mengharapkan masa depannya pada para agen perubahan
Janganlah kau sia-siakan harapan mereka
Apalagi harapan ummi abimu

Sudah sudah tak perlu disesali yang sudah terjadi
Masih ada sisa 3 semester untuk memperbaiki
Belajarlah dan jangan sampai menyesal (lagi) di kemudian

Cintai sekedarnya saja

  • 0

"Boleh jadi apa yang kamu cintai tidak baik bagimu, dan boleh jadi apa yang kamu benci itu baik bagimu"
Begitulah sekiranya Allah menggambarakan dalam surat al-baqarah

Pernah mencintai seseorang begitu dalam?
Atau merasa dicintai seseorang dengan sangat dalam?
Bukankah terlalu mencintai dan dicintai itu akan membuat semakin sakit dan lebih merasa takut ditinggalkan dan meninggalkan?

Cintai ia sekedarnya saja, karena boleh jadi apa yang kamu cintai saat ini, belum tentu itu akan membersamaimu selamanya
Bersiaplah untuk ditinggalkan atau meninggalkan
Karena sejatinya hakikat cinta itu, melepaskan, semakin ia dilepaskan semakin kokohlah ia, itulah cinta