membaca

  • 0
 Tere Liye:
(1)
Tak akan merugi orang2 yg menghabiskan waktu dgn membaca buku.

(2)
Membaca adalah hobi orang2 yg taat agama.
Karena perintah pertama agama adalah membaca. Dan Tuhan mengajarkan ilmu pengetahuan dengan perantara kalam (pena/tulisan)

(3)
Membaca itu jika tidak bermanfaat sekarang, esok lusa akan berguna. Maka banyak2 membaca sekarang, esok lusa akan berguna banyak.
Tidak akan menyesal orang2 yg suka membaca.

(4)
Banyak sekali salah paham, buruk sangka, tuduhan, hinaan, bahkan perang antar umat manusia tdk akan terjadi jika semua memilih membaca dulu dengan baik daripada bicara dulu.
Betapa menariknya kebiasaan membaca.

(5)
Orang-orang sok tahu, pada umumnya sedikit sekali membaca buku. Termasuk sok tahu di jejaring sosial, minim sekali membaca buku. Tapi dengan senang hati, maksimal sekali menunjukkan hal tersebut lewat komen2nya.

(6)
Maka membacalah. Kita bisa menggapai tepi-tepi pengetahuan hari ini dengan membaca. Bisa menyentuh pinggir2 kebijaksanaan orang tua dengan membaca. Dan yang lebih menakjubkan lagi, kalian bisa membuka tepi itu, pinggir itu lebih jauh lagi.

(7)
Jaringan perpustakaan nasional Singapura, mengacu data tahun 2007, dikunjungi oleh 37 juta pengunjung, alias 100.000 lebih pengunjung per hari. Masih mau bertanya kenapa Singapura masuk dalam daftar negara2 maju, bersih, jujur, dan hal2 menakjubkan lainnya?

Itu artinya, dalam setahun, rata2 penduduk Singapura berkunjung ke perpustakaan nasional mereka 7,4x (diluar toko buku, kafe buku, dsbgnya). Nah, kalau kota Jakarta mau menyamai Singapura, kita harus memiliki 74 juta pengunjung di jaringan perpustakaan daerah Jakarta. atau kalau seluruh Indonesia 1,7 milyar pengunjung di jaringan perpustakaan nasional seluruh Indonesia.

Mari didik anak2 kita agar suka membaca. Jangan biarkan, justeru orang lain yang lebih paham betapa pentingnya budaya membaca. Indonesia ini mayoritas muslim, di mana perintah pertama agamanya adalah: bacalah.

(8)
Segera tanamkan kebiasaan membaca ke anak2 kita, secepat mungkin. Biasakan mereka dengan buku2, batasi televisi, dan sejenisnya. Jangan biarkan anak2 meniru generasi kita, orang tuanya yang jarang membaca.

Beda antara sebuah bangsa yang mendidik anak2nya untuk suka membaca dengan tidak bisa sebesar: yang satu tumbuh maju mengirim astronot ke luar angkasa; yang satunya lagi, duduk di balai2 bambu di malam dingin, sambil ngopi, berbual cerita hanya menatap luar angkasa.

(9)
Terakhir, omong kosong bila membaca itu butuh uang, apalagi mendaftar argumen: harga buku2 mahal.
Lihatlah sekitar kita:
-- menghabiskan ratusan ribu untuk pulsa setiap bulan no problem
-- sekali makan di kedai fast food puluhan ribu nggak masalah
-- beli gagdet jutaan, beli kosmetik, pakaian, dsbgnya tidak jadi perdebatan
-- dan lebih menakjubkan lagi, sehari merokok 1-2 bungkus, hingga 10rb/hari, lumrah saja di negeri ini.
Membaca hanya butuh niat. Tidak memiliki niat-nya, maka jangan salahkan hal lain. Salahkan diri sendiri. Bisa pinjam, menambah teman dan silaturahmi. Bisa ke perpustakaan, bisa apapun, kalau memang niat membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar